Saturday, November 12, 2016

Yakin #IndonesiaMakinDigital?




Yuk liat sekeliling, saat ini  mulai dari jam tangan, jam meja, juga jam di mesjid-mesjid, lalu CD, televisi, buku, termometer, timbangan apalagi telepon, semua sudah digital. Tidak saja untuk kalangan yang melek teknologi, dikalangan rumah tangga, atau di rumah sakit, bahkan di warung semua sudah terjangkiti wabah  produk digital. Untuk anak kuliahan seperti ku, hmmmm..... sudah ga perlu dibahas panjang lagi.  Handphone dan perangkat baca sudah digital semua.  Tapi apa bener #IndonesiaMakinDigital???  Dibanjiri produk digital... iya....

Saat ini banyak pengguna hp merasa sudah ber-internet-an jika sudah punya fb atau twitter (skrg plus instagram) sementara di negara lain, penggunaan internet lebih luas dari itu. Termasuk penggunaan situs-situs berbahasa inggris, karena ketika sudah berada dalam komunitas international, saya (pribadi) merasa harus kerja smart and hard untuk bisa  bersanding dengan teman-teman dari bangsa lain.

Lucky me,  ....  SchoolaTourRahmi dengan konsep program  mempopulerkan "we are talking about technology not a gadget"  pada anak-anak di berbagai sekolah dasar, berbuah manis.  Akupun semakin meyakini bahwa Telkomsel benar-benar tak henti untuk memajukan anak negeri.  "Ikatan" aku dan Telkomsel yang selama ini ada, terjalin semakin mesra. Ehmmmm.....
Ini cerita tentang hari-hari Telkomsel yang telah membawaku menjadi bagian dari komunitas dunia....   

2005, awal mula 'karir' ku adalah saat terpilih menjadi  Delegasi Konferensi Anak "Hemat Energi" majalah Bobo. Setelah acara itu, aku sempet merasa sudah 'hebat'. Bisa bersama dengan teman-teman lain yang juga hebat, ketemu Menteri ESDM bahkan diundang ke Istana, bertemu dengan Presiden (saat itu)  SBY. 


2011 dengan support Telkomsel dan speedynya, aku  terus berupaya mencintai lingkungan, dan aktif dalam forum-forum International. Sampailah aku  pada  Asia Pacific Environmental Youth Forum... dimana pada acara ini.... aku  seperti tak ada apa-apanya... teman-teman dari berbagai bangsa, bertemu dan berkumpul dengan kapasitas masing-masing...yang ternyata....Hebat-hebat!! Dari forum ini aku sadar bahwa, aku harus lebih banyak belajar lagi!!  


2013  Aku terpilih sebagai Speak Magazine Ambassador... saat itu aku  kembali merasa 'wah'. Bisa menjadi the best diantara yang the best... tapi pergulatan di dunia tak pernah berhenti. Jika sudah berada di forum-forum international, seperti di Cambodia, Turki, Swiss dan  Geneva,  aku lagi-lagi  kembali merasa 'belum' apa-apa... lagi-lagi harus belajar dan ekstra smart and hard juga.

Dari sedikit pengalaman yang aku rasakan, aku tidak ingin adik-adik-ku merasakan hal yang sama. Mereka harus segera ter-dedah- dengan dunia luar, sejak dini. Dengan internet semua dimungkinkan.

So, kembali ke awal tulisan diatas, diantara produk digital yang spektakuler, memang internet. Dengan kekuatan "net"nya-- interlink yang ada menjadi seperti tak berjarak.

Dengan nternet pula, aku bisa merasa besar --- dan seketika juga merasa tak ada apa-apa-nya.
Ini yang ingin terus aku  sebar  dengan SchoolaTourRahmi, yang di support Telkomsel, aku ingin mereka tidak mengejar "gadget" tapi we're talking about technology. Agar  mereka tidak saja gemar ber-medsos tapi bisa berkaca diri...bahwa ternyata kita  harus berlari terus mengejar ketertinggalan diri dari bangsa-bangsa besar lain.

Mengutip infografic  yang bagus dan menarik ini, aku justru lebih tertarik untuk menggali datanya.
http://ceritajengyuni.blogspot.co.id/2016/10/membangun-indonesia-melalui-teknologi-informasi-dan-komunikasi.html 


ASIA nampak mencolok sebagai pengguna internet paling tinggi, tentu saja, karena memang penduduknya juga paling banyak. Jika di breakdown lagi, Indonesia, pasti juga tinggi, karena memang penduduknya banyaaaaak....

Maka, dari sudut pandangku, idealnya  perbandingan pengguna - di sejajarkan dengan jumlah penduduk negara tersebut.  Jadi, selain disejajarkan dengan bangsa lain, kita bisa liat, berapa persen jumlah pengguna dinegara tersebut, dibanding dengan jumlah penduduk total.

 Sebagai pelaku 'pasar' aku  lebih tergiur untuk mengintip apa yang ada di Philipina, dengan jumlah  penduduk yang tidak terlalu besar (dibanding Cina - India dan Indonesia) tapi mereka  (khususnya generasi sepantaran-ku) bisa hebat-hebat dan tampak 'brilyan' jika sudah berkumpul dalam sebuah forum international.Tentu saja, banyak juga warga Indonesia yang sudah hebat. Tapi jika dibanding dengan jumlah penduduknya yang ratusan juta....rasanya kok kurang ya...

Salah satu cara yang menurut ku  bisa efektif, adalah mengajak generasi muda (adik-adik usia sekolah dasar) agar sedini mungkin dikenalkan untuk menggunakan internet  dengan lebih bijak. 




Sebagai penutup, Program SchoolaTourRahmi  adalah salah satu bentuk untuk meng'Net' kan anak-anak muda secara masif di berbagai sekolah. Sehingga anak-anak sejak SD sudah terbiasa bersanding dengan bangsa-bangsa lain di dunia... Sudah bisa bersahabat, berdialog dan menjalin kerjasama. Dunia ini indah...apalagi jika dijalin dengan semangat silahturahmi...  

Dengan menggunakan wifi IndiSchool  produk Telkomsel, mudah-mudahan  #IndonesiaMakinDigital bisa lebih dari segi kualitas,  tak hanya kuantitasnya saja. Semoga!!



Thursday, November 10, 2016

Memotret Pembangunan Lingkungan Hidup Indonesia

   Hai, namaku Anggi. Aku lahir di Kalimantan, yakni tempat yang terkenal dengan hutan tropisnya. Ayahku pernah menjadi biolog. Sejak kecil aku dan adik-adikku sering dikenalkan dengan aneka flora dan fauna. Ketika aku berusia 8 tahun, aku dan keluarga pindah ke Kedungwuni, Pekalongan, Jawa Tengah. Aku senang tinggal di Pekalongan karena tempat ini asri sekali.
            Aku dan teman-temanku suka bermain di sawah. Kadang kala kami suka berlarian mengejar kupu-kupu atau capung. Dahulu aku sangat bangga dengan Indonesia. Kata orangtuaku, Indonesia itu Zamrud Khatulistiwa. Indonesia merupakan negeri tercinta yang memiliki pesona keanekaragaman alam dan budaya.


Berdasarkan berbagai sumber, aku menemukan beberapa fakta menakjubkan mengenai Indonesia. Terdapat 300.000 jenis satwa liar dan 515 jenis mamalia hidup di sini (terbanyak di dunia).  Indonesia menjadi habitat dari sekitar 1539 jenis burung. Sebanyak 45% jenis ikan di dunia, hidup di lautan negeri ini. Hutan bakau di Indonesia merupakan yang paling besar di dunia, dimana keseluruhan hutan bakau di Indonesia berjumlah 25% dari total hutan bakau yang ada di dunia.

Apakah kekayaan ini benar-benar menjadi aset bangsa?
Apakah kekayaan alam ini sudah dijaga dipelihara dengan baik?

           Pada 11-16 Juli 2016 aku berkesempatan untuk melakukan penelitian mengenai bakau di Pulau Seribu. (Dokumentasi penelitian aku dapat dilihat di web ASEAN ini http://blog.aseankorea.org/?p=1874 )Selain sebagai pelindung dari abrasi, hutan bakau memiliki banyak manfaat. Hutan bakau menyediakan manfaat dalam proses kimiawi termasuk dalam melakukan penyerapan terhadap gas emisi yang berasal dari udara dan air laut. Hutan bakau juga menjadi salah satu tempat atau sumber penghasilan utama bagi nelayan disekitar garis pantai. Hutan bakau menjadi salah satu tempat yang paling baik untuk berbagai jenis mahluk hidup. Ada 9.36 juta hektar hutan bakau yang tersebar di Indonesia. Beberapa area mangrove yang luas berada di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
diunduh dari www.mongabay.co.id
     Sayangnya,menurut laporan The Jakarta Post tahun 2012, 48% hutan bakau termasuk dalam kategori “rusak” dan 28% “rusak parah”. Itu artinya yang masuk kategori baik, hanya  24%. Jika kesadaran pentingnya hutan bakau tidak meningkat, kondisi kerusakan bakau berpotensi menjadi lebih parah. Kerusakan hutan bakau di Indonesia sebagian besar diakibatkan oleh ulah manusia. Seperti adanya perubahan hutan bakau menjadi sarana pemukiman maupun industri.  
      Aku gemas, kadang ulah manusia yang menimbulkan kerugian bagi lingkungan hidup kadang berasal dari perilaku yang sering dianggap sepele. Sebagai contoh, kebiasaan membuang sampah sembarangan.   
diunduh dari : www.4muda.com
      Berdasarkan data Jambeck (2015) dan Natgeo (2016), Indonesia berada di peringkat kedua dunia sebagai penghasil sampah plastik ke laut yang mencapai sebesar 187,2 juta ton setelah Cina yang mencapai 262,9 juta ton. Percuma saja mengagung-agungkan Indonesia sebagai negara maritim atau negara Zamrud Khatulistiwa, jika membuang sampah pada tempatnya saja tak mampu. Sampah plastik menimbulkan banyak masalah jika tidak dibuang pada tempat yang tepat. Sampah plastik yang berukuran besar dapat menutup terumbu karang, sehingga menganggu proses pernafasan terumbu karang. Dalam kasus ekstrem akan berakibat pada terjadinya kematian karang dan bahkan gangguan pada keseluruhan ekosistem terumbu karang. Sampah plastik yang berukuran mikro (microplastic) yang di dasar perairan berupa marine debris, juga menimbulkan masalah.Ukurannya yang kecil, membuat marine debris mudah dimakan oleh biota air, sehingga akan masuk ke dalam alat pencernaan, dan selanjutnya akan mengganggu sistem pencernaan sembari menyumbang bahan berbahaya dan beracun.

gambar ini didesign oleh Mirza Rose Tazkiya
diunduh dari https://baizulzaman.wordpress.com
     Perilaku buruk manusia terhadap lingkungan hidup tidak hanya merugikan biota laut tapi juga mengancam biota darat. Indonesia semula merupakan negara yang memiliki hutan hujan tropis terluas di dunia. Kini, luasan hutan terus menyusut akibat deforestasi. Data Global Forest Watch dan Forest Watch Indonesia mengungkap bahwa sepanjang tahun 2009 hingga 2013 saja, Indonesia kehilangan hutan seluas 4,6 juta hektar. Hutan hujan tropis Indonesia menjadi rumah bagi ribuan jenis keanekaragaman spesies. Maka wajar saja apabila Indonesia disebut sebagai Megabiodiversity Country. Daratan Indonesia hanya mencakup 1,3% daratan bumi, tetapi Indonesia memiliki 10 % tumbuhan dunia, 12 % mamalia, 16% reptil dan amfibi, 17 % burung (Collin et al.1991). Hutan hujan tropis Indonesia menstabilkan iklim dunia dengan cara menyerap kabrbon dioksida dari atmosfer. Manfaat lainnya adalah mencegah erosi, menyediakan air dan oksigen.

       Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan lingkungan hidup, pemerintah telah mengadakan beberapa program.Program-program tersebut cukup baik meski ada beberapa aspek yang masih belum efektif. Berikut kritik dan saran yang saya paparkan terhadap beberapa program pemerintah:
     Apresiasi
     Salah satu upaya pemerintah dalam mendorong masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang asri dan lestari adalah dengan memberikan apresiasi berupa penghargaan terhadap orang, kelompok, kota dan sekolah yang telah melestarikan lingkungannya.
Berikut merupakan penghargaan-penghargaan lingkungan yang dipersembahkan oleh pemerintah:

  1.  Kalpataru adalah penghargaan yang diberikan kepada orang atau kelompok yang berjasa dalam pelestarian lingkungan hidup di Indonesia.
  2. Adiwiyata adalah penghargaan yang diberikan kepada sekolah-sekolah yang berhasil mendidik siswanya menjadi orang yang cinta dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.
  3. Adipura  adalah penghargaan untuk kota di Indonesia yang berhasil dalam mengelola kebersihan dan pelestarian lingkungan.
  Kritik dan saran
     Sayangnya pemberian penghargaan ini belum sepenuhnya efektif. Sebagai contoh, penilaian Adipura oleh tim pemantau sering menuai pertanyaan, antara lain karena kriteria penilaian tidak jelas dan adanya periode waktu penilaian, sehingga perubahan dan proses yang dilakukan suatu kota tidak terpantau karena ada kota yang hanya bersih dan inovatif saat tim pemantau hadir di kota tersebut hingga kota tersebut mendapatkan penghargaan Adipura. Setelahnya, kota tersebut kembali kotor dan tidak terawat.
     Sebaiknya dalam sistem penilaian program pemerintah terkait penghargaan lingkungan seperti Adipura juga melibatkan opini masyarakat sebagai salah satu komponen penilaian. Masyarakat yang sehari-hari tinggal, hidup dan merasakan tempat yang menjadi kota penilaian Adipura tentu lebih tahu kondisi kotanya sendiri. Masyarakat bisa menilai apakah kota tempat tinggalnya benar-benar pantas mendapatkan Adipura ataukah kota tersebut seketika berubah menjadi bersih dan ramah lingkungan hanya ketika masa penilaian saja. 

Represi
         Pemerintah telah merancang undang-undang untuk mengatur hukuman bagi mereka yang tidak bertanggung jawab terhadap lingkungan. Salah satu contohnya adalah UU No. 05 tahun 1990 tentang Konservasi SDA Hayati beserta Ekosistem nya merupakan undang-undang yang melindungi satwa yang dilindungi. Sayangnya jumlah penjualan satwa dilindungi, cukup tinggi.
          Perdagangan satwa liar menjadi ancaman serius bagi kelestarian satwa liar Indonesia. Lebih dari 95% satwa yang dijual di pasar adalah hasil tangkapan dari alam, bukan dari hasil penangkaran. Lebih dari 20% satwa yang dijual di pasar mati akibat pengangkutan yang tidak layak. Berbagai jenis satwa dilindungi dan terancam punah masih diperdagangkan secara bebas di Indonesia. Semakin langka satwa tersebut semakin mahal pula harganya. Saat ini jumlah satwa liar Indonesia yang terancam punah sebanyak 147 jenis mamalia, 114 jenis burung, 28 jenis reptil, 92 jenis ikan dan 28 jenis invertebrata (IUCN,2003). Satwa-satwa tersebut benar-benar punah dari alam jika tidak ada tindakan untuk menyelamatkannya.

Kritik dan saran
     Menurut saya, hukuman terlalu difokuskan pada pelaku yang menjual satwa yang dilindungi. Seharusnya pembeli satwa yang dilindungi juga dikenakan sanksi. Dengan adanya sanksi bagi pembeli satwa yang dilindungi, maka jumlah pembeli akan berkurang. Jika jumlah pembeli menurun, maka penjual akan merugi. Jika merugi, maka satwa liar tidak lagi diburu.

       Preventif
       Pemerintah telah menetapkan undang-undang untuk mengatur perilaku masyarakat supaya ramah lingkungan. Dalam tata negara, pemerintah sendiri sudah mencantumkan tentang sampah pada pengelolaan sampah dalam ketetapan Undang-undang No. 18, tahun 2008. Pada BAB IX, pasal 29, ayat 1, huruf e, yaitu membuang sampah tidak pada tempat yang telah ditentukan dan disediakan.  Adapula PP No. 81/2012 tentang pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga. Sayangnya undang-undang diatas belum diimplementasikan dengan baik.
    Tasdyanto Rohadi (Ketua Umum Ikatan Ahli Lingkungan Hidup Indonesia), survei terhadap tingkat pemahaman UU 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup yang sudah berlaku lebih dari 10 tahun menunjukkan 15 % masyarakat sebuah kota memahami UU tersebut dengan baik. Sebagian besar lagi, yaitu 25 % mengetahui judul tanpa mengetahui substansi pengaturan dengan baik. Yang menyedihkan adalah, sisanya, 60 % masyarakat kota tersebut tidak mengetahui judul dan substansi pengaturan dengan baik, dan hal ini menunjukkan bahwa cara menyelenggarakan kebijakan kepada masing-masing segmen tersebut membutuhkan cara dan strategi yang berbeda. UUPPLH yang sangat bernuansa ilmiah dan akademis hanya akan mampu dipahami oleh komunitas rasional. Hanya sayangnya komunitas rasional di perkotaan tidak lebih dari 30 %, bahkan di desa-desa, komunitas rasional tidak melebihi dari 5 %. (AgusAdianto,2009:http://www.mediaindonesia.com/webtorial/klh/index.php?ac-id=NjkzMw==).

Kritik dan saran
     Dalam mensosialisasikan undang-undang seputar lingkungan hidup atau kiat-kiat menerapkan program ramah lingkungan pemerintah bisa semakin giat membuat sosialisasi melalui iklan media TV atau media massa. Mengingat peringkat minat baca Indonesia dalam data Worlds Most Literate Nations berada di urutan 60 dari 61 negara, sebaiknya pemerintah tidak terlalu banyak menggunakan program sosialisasi yang terlalu textual atau ilmiah. Pemerintah bisa melakukan pendekatan dengan komunitas untuk mensosialisasikan program ramah lingkungan dengan cara-cara seru dan asyik. Berikut beberapa saran saya:

1.     Edukasi dengan Permainan
Cara ini efektif bagi anak-anak. Berdasarkan penelitian Program Kreativitas Masyarakat (PKM) saya dan tim, tingkat pemahaman anak-anak mengenai sosialisasi undang-undang yang diterapkan pemerintah akan meningkat 20% jika disosilisasikan melalui media yang menghibur.


2.     Edukasi dengan Musik.
Tidak hanya anak-anak yang menyukai hal-hal menghibur, remaja dan dewasapun suka! Cara seru dan menghibur untuk target masyarakat yang remaja dan dewasa dapat dilakukan dengan pendekatan musik. Menciptakan lagu yang memiliki lirik yang mengedukasi dapat menjadi salah satu alternatif untuk mensosialisasikan program pemerintah.



Tapi,

Sehebat apapun upaya sosialisasi dari pemerintah, seberat apapun hukuman yang diberikan, tidak akan berjalan jika tanpa didukung oleh kesadaran masyarakat. Ayo kita cintai Indonesia dan lindungi alamnya! 









Ubah sampah menjadi berkah :)




Referensi:
BAPPENAS. 2003. Strategi dan Rencana Aksi Keanekaragaman Hayati Indonesia 2003-2020: IBSAP: Dokumen Nasional. Badan Perencanaan Pembangunana Nasional; Jakarta.
Collins, N. M., J. A. Sayer, T. C. Whitmore. 1991.  The Conservation Atlas of Tropical Forests. Asia and The Pacific. Macmillian Press Ltd; London.
Ewusie, J. Y, 1990. Ekologi Tropika. Membicarakan Alam Tropika Afrika, Asia Pasifik dan Dunia Baru. Penerbit ITB; Bandung.
Gamlin, L., A. de Rohan, 1996. Mysteries of The Rain Forest. Reader Digest; London.
Ghazoul, J. and D. Sheil. 2010.  Tropical Rain Forest Ecology, Diversity, and Conservation. Oxford University Press; New York.
Jambeck et.al. 2015. Plastik waste inputs from land into the ocean. Sciencemag Vol 347 Issue 6223. 13 Februari 2015
Safwan al., 2005. Sistem Pengelolaan Limbah Plastik di Indonesia. Jurnal Tek. Lingkungan. P3TL-BPPT.
What We Know About : Plastik Marine Debris. http://marinedebris.noaa.gov/info/plastik.html
                                                                                                                                             
Adianto, Agus. 2009. Online,http://www.mediaindonesia.com/webtorial/klh/index. php?ac-id=NjkzMw==.
Anonime,2010:http://www.duniaesai.com/direktori/esai/42-lingkungan/231-waspadai-pelaksanaan-uu-pplh-no-32-tahun-2009.html.
Anonime, 2009. Online, http://www.esdm.go.id/berita/migas/40-migas/3197-implikasi-uu-no-32-tahun-2009-terhadap-industri-migas-nasional.html.




Saturday, October 8, 2016

Wujudkan Mimpi Bangsa Bersama TIK

Berdasarkan data yang dihimpun We Are Social,ada kenaikan pengguna internet di Indonesia selama setahun, mulai Januari 2015 sampai Januari 2016, yakni sekitar 15 persen. Menurut data yang dirilis www. internetworldstats.com bulan Juni 2016, Indonesia menduduki peringkat ke-8 dalam jumlah pengguna internet tertinggi di dunia, dengan jumlah penduduk Indonesia pengguna internet adalah sebesar 88 juta jiwa. Indonesia merupakan negara berpenduduk terbanyak ke-4 di dunia dengan jumlah generasi muda atau usia produktif yang dapat dikatakan menguntungkan bagi negara. Sebagaimana yang dipaparkan oleh Ida Bagus Permana, Plh Deputi Bidang Pelatihan dan Pengembangan BKKBN, bahwasanya tahun 2020 hingga 2030, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi berupa 70% usia produktif dan 30% usia tidak produktif.

Data-data tersebut menunjukan potensial penduduk Indonesia terhadap pemanfaatan teknologi, informasi dan komunikasi. Jika potensi ini dikelola dengan tepat, maka teknologi informasi dan komunikasi dapat menjadi media untuk mengelevasi kemajuan Indonesia. Menurut saya, semua masyarakat baik dengan gadget apapun mau canggih atau tidak, bisa memberikan kemajuan bagi Indonesia. Saya membayangkan cara memanfataan teknologi, informasi dan komunikasi yang bisa memberikan kontribusi bangsa itu bagaikan bermain games. Games terdiri atas berbagai level, cara berkontribusi dengan bangsa menggunakan TIK juga memiliki tiga level.

Beginner
Pada dasarnya level beginner adalah level dimana penggguna bisa menggunakan teknologi, informasi dan komunikasi untuk dirinya sendiri dengan baik. Penggunaan dengan baik adalah pengunaan yang bermanfaat tanpa merampas hak cipta, menyebarkan informasi yang sesat, bullying dan sejenisnya. Salah satu indikator untuk bisa melangkah ke level lebih atas adalah jika pengguna sudah bisa mendapatkan perubahan positif setelah menggunakan teknologi, informasi dan komunikasi. Berikut contoh caranya:
 a. Maksimalkan website dan pengetahuan yang disediakan internet. Banyak sekali website atau video yang dapat mendukng pendidikanmu di internet. Jika kamu berwawasan luas dan pintar, pasti kamu akan lebih mudah untuk membangun Indonesia.

Silakan cek http://tve.kemdikbud.go.id/

Silakan cek https://belajar.kemendikbud.go.id


b. Melakukan kepo yang edukatif. Daripada kepoin mantan, lebih baik kepoin keindahan Indonesia kan?

Silakan cek www.indonesia.go.id

Silakan cek www.kebudayaanindonesia.net

c. Selektif dalam memilih games. Kalau bisa bermain sambil belajar tentang Indonesia, kenapa tidak? Sekarang banyak loh, games dan aplikasi yang bisa meningkatkan nasionalismemu.


d. Melatih soft skill melalui video dan website. Tahun 2016, masyarakat Indonesia sudah menghadapi MEA sehingga kemampuan lebih pada soft skill maupun memiliki kelebihan berbahasa dapat menjadi nilai lebih ketika melamar perkerjaan. Berikut website yang dapat membantu mempelajari bahasa asing:
Intermediate
Jika pada beginner pada dasarnya menggunakan teknologi, informasi dan komunikasi untuk menggembangkan diri sendiri, pada intermediate teknologi, informasi dan komunikasi digunakan bagi orang lain. Beberapa kegiatan yang menandakan kamu sudah mencapai tahap intermediate, diantaranya:
1.     Mensosialisasikan penggunaaan teknologi ke masyarakat.
Jika kamu sudah tebiasa menggunakan teknologi dengan baik dan produktif, saatnya mengajak keluarga dan teman-teman untuk seperti itu juga. Beritahu mereka bahwa internet lebih dari sekedar sosial media. Beritahu mereka link-link dan aplikas-aplikasi yang bisa membuat mereka semakin cinta Indonesia.
2.     Mempublikasikan karyamu!. Punya pemikiran kritis, pengetahuan bermanfaat atau ide inovasi yang bisa menciptakan positif? Segera publikasikan ke media massa, jurnal atau ikutilah lomba! Dengan adanya email, kamu tak perlu repot-repot mengirimkannya via pos. Saat ini sudah terdapat website-website yang khusus menyediakan informasi peluang lomba contohnya:
3.     Jika kamu lebih senang berkreasi dengan fleksibel tanpa ketentuan dan deadline, mungkin kamu bisa mempublikasikan karyamu dengan social media seperti instagram, path, facebook, twitter. Supaya bisa informatif namun tetap eksis dan narsis, kamu mungkin bisa menambahkan tambahan informasi umum dalam keterangan fotomu.

 Dengan melakukan langkah itu, tanpa kamu sadari kamu telah turut mempopulerkan budaya Indonesia.
Advance
Kamu sudah mencapai tahap advance jika jumlah masyarakat yang kamu bantu dengan teknologi, informasi dan komunikasi semaki banyak, entah dengan turun langsung ke masyarakat, dengan mebuat apps/website ataupun mengharumkan Indonesia di dunia Internasional. Tips untuk bisa semakin banyak berkontribusi dalam tahap advance adalah dengan cerdik dalam melihat kendala yang ada di masyarakat dan jago dalam mengumpulkan rekan yang bisa diajak kerjasama dalam mewujudkan mimpi untuk membangun negeri. Kamu bisa menjadi bagian dari tim pembuat aplikasi atau website. Kamu tidak harus berasal dari jurusan yang berkaitan dengan komputer atau teknik. Dengan memiliki banyak networking atau kemampuan persuasi yang baik, kamu bisa membantu apps/website developer, untuk mensosialisasikan projectnya. Berikut merupakan contoh apps dan website karya anak bangsa:
1.     Sinergi Tani
Pertanian Indonesia belum berkembang pesat. Berdasarkan validasi pasar oleh Tim Sinergi Tani selama dua bulan (Juni-Juli 2016) kepada para petani di Bogor, Sukabumi dan Semarang, disimpulkan bahwa masalah utama para petani adalah akses terhadap pendanaan dan jaminan pasar oleh karena itu pemerintah sangat mendorong start up yang dapat membantu masalah pertanian dan mendukung inklusi finansial di sektor pertanian (Berdasarkan hasil Indonesia Fintech Festival and Conference, 19-30 Agustus 2016)



2.     Teman Jalan
Teman Jalan merupakan apps yang dinisiasikan oleh alumni dan mahasiswa UI. Apps ini mempertemukan pengguna dengan teman seperjalanan dalam sebuah platform berbagi tumpangan yang handal dan dapat dipercaya. Teman Jalan berusaha mengurangi jumlah pengunaan transportasi pribadi. Ada sekitar 17 juta kendaraan yang mengisi hari-hari sang Ibukota Indonesia. Maksa nggak sih kalau Jakarta yang udah sesak sama kendaraan, masih terus dijejali dengan kendaraan baru. Menurut data, rata-rata pertumbuhan mobil baru berjumlah 1.600 mobil per hari.Daripada mengendarai kendaraan sendiri, lebih baik ikut menumpang dengan yang memiliki rute searah sehingga jumlah kendaraan yang digunakan dapat berkurang sehingga polusipun juga berkurang. Pemberi tumpangan dapat mengumpulkan koin yang didapat setelah memberi tumpangan. Semakin banyak trip yang digunakan maka semakin banyak rewards yang bisa didapat. 


Ayo manfaatkan teknologi, informasi dan komunikasi untuk membangun Indonesia!

MERANGKUL DISABILITAS DENGAN TIK UNTUK MEMAJUKAN INDONESIA

Menurut data yang dirilis internetworldstats.com  Juni 2016, Indonesia menduduki peringkat ke-8 dalam jumlah pengguna internet tertinggi di dunia, dengan jumlah penduduk Indonesia pengguna internet adalah sebesar 88 juta jiwa. 

88 juta jiwa pengguna internet merupakan angka yang cukup besar dan akan potensial jika masyarakat Indonesia bisa menggunakan TIK untuk memajukan negerinya. Apalagi jika mengingat laporan yang dihasilkan oleh Akamai, Indonesia akan semakin terlihat betapa potensialnya karena tahun kecepatan internet di Indonesia saat ini menempati peringkat ke-93 di Asia Pasifik. Indonesia lebih maju apalagi sudah adanya jaringan generasi keempat 4G yang diciptakan oleh anak bangsa. 

Teknologi Informasi dan Komunikasi telah memberikan banyak bagi masyarakat.

Gambar diunduh dari www.wuawua.wordpress.com



Sayangnya masih terdapat jutaan masyarakat disabilitas yang belum sepenuhnya dapat menikmati manfaat teknologi informasi dan komunikasi. Indonesia telah meratifikasi Konvensi mengenai Hak Penyandang Disabilitas (Convention on the Rights of Persons with Disabilities/UN CRPD) pada tahun 2011 melalui UU No. 19 Tahun 2011. Di dalam UN CRPD diletakkan salah satu kewajiban negara untuk menjamin dan memajukan pemenuhan hak penyandang disabilitas. Komitmen pemerintah diwujudkan dengan disahkannya Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas untuk menghormati, melindungi, memenuhi dan memajukan hak-hak penyandang disabilitas. Beberapa hakpenyandang disablitas diantaranya hak untuk mendapatkan kemudahan akses pendidikan dan perkerjaan yang mana hak-hak tersebut dapat dicapai dengan teknologi, informasi dan komunikasi.

Dengan segala kecanggihan teknologi, informasi dan komunikasi, saya tidak ingin hanya bisa menikmatinya untuk kepentingan diri sendiri. Saya bersama teman-teman yang berkecimpung dalam bidang teknologi, informasi dan komunikasi sejak beberapa tahun lalu sedang berusaha mengembangkan website dan aplikasi yang kelak dapat membantu disabilitas. Disabilitas sering kali dianggap sebelah mata. Padahal mereka juga potensial dalam membangun Indonesia.  Berikut contohnya:


Gambar merupakan dokumentasi pribadi.

1. Stephanie Kusuma Raharja. Saya bersyukur dan merasa bangga karena sempat berkerja sama dengan ia. Meskipun tuna rungu, ia memiliki kemampuan berkomunikasi dan persuasi yang mempuni. Ia acap kali menjadi pembicara. Tahun 2013 kami berkesempatan menjadi pembicara muda dalam perwakilan Indonesia dalam konferensi dunia 4th Session Global Platform on Disaster Risk Reduction yang diadakan oleh United Nations di Geneva, Swiss.











Gambar diunduh dari www.youtube.com
2.  Taufiq Effendi, seorang tuna netra yang menjadi wisudawan terbaik fakultas dan menyelesaikan sarjananya di Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris Universitas Negeri Jakarta dalam waktu 3,5 tahun dengan predikat Cum Laude. Kini ia mendirikan  Global Umaro Education (GLUE) Institute yang mana salah satu programnya adalah memberikan beasiswa penuh pendidikan bahasa Inggris untuk masyarakat yang tidak mampu atau orang yang memiliki keterbatasan fisik.





Saat ini, saya dan tim sedang dalam proses untuk membuat website yang memudahkan disabilitas dalam mencari perkerjaan. Projek ini kami namai DIG PRO yakni singkatan dari Difable Goes Professional. Saya dan tim percaya, bahwa disabilitas memiliki hak yang sama untuk hidup sejahtera dan mendapatkan perkerjaan yang layak. Meskipun disabilitas memiliki keterbatasan fisik, tapi mereka dianugerahi oleh talenta yang mana akan diperlukan dalam memajukan negeri ini.

Gambar merupakan dokumentasi pribadi


Kami berharap melalui DIG PRO disabilitas dapat mandiri dalam mengembangkan bakat dan mendapatkan perkerjaan yang layak. Pada dasarnya kami menyediakan fitur yang didedikasikan bagi disabilitas untuk menemukan kantor yang memberikan kesempatan berkerja bagi disabilitas Salah satu keunggulan dari DIG PRO adalah mudah digunakan untuk tuna netra. Kami memfasilitasi fitur suara dan tutorial spesial bagi tuna netra sehingga tuna netra dapat menggunakan website ini cukup dengan mengandalkan bunyi. Tuna netra juga dapat mengisi audio CV dengan mudah.




Gambar merupakan dokumentasi pribadi

Gambar merupakan dokumenatasi pribadi.

DIG PRO tidak hanya didesain bagi tuna netra, kami juga menyediakan tutorial video dan audio yang dapat membantu disabilitas seperti tuna rungu, tuna wicara dan tuna daksa untuk mengembangkan keterampilannya. Thank God, pada bulan Agustus 2016 DIG PRO berhasil mendapatkan dukungan finansial setelah memenangkan suatu lomba.
Gambar merupakan dokumentasi pribadi
Saya memiliki teman-teman disabilitas di kampus. Menurut mereka, teknologi informasi dan komunikasi bisa membantu penyandang disabilitas untuk maju, berkembang dan mandiri. 

Selain DIG PRO, saya juga mendukung projek yang dibuat oleh senior-senior di universitas saya yaitu Ayobaca.in.


Hanya 2000 tunanetra dari 3,7 juta tunanetra yang dapat mengakses buku Braille di Indonesia. Kondisi ini sangat disayangkan dimana 40% dari 3,7 juta tunanetra masih dalam usia sekolah dan membutuhkan akses terhadap ilmu pengetahuan melalui buku.

Gambar merupakan dokumentasi pribadi

www.ayobaca.in merupakan web yang membantu tuna netra untuk mendapatkan akses pengetahuan dengan lebih mudah. Website ini mengajak masyarakat untuk membacakan buku pilihan kemudian merekamnya. Tak perlu risau atau galau, karena pembaca buku di www.ayobaca.in bisa berkerja dengan sangat fleksibel. Pembaca buku dapat memilih halaman mana saja ingin dibaca dan tidak harus membaca satu buku dari awal sampai akhir. Pembaca buku juga dapat melakukaan pembacaan dimana saja dan kapan saja.
Gambar merupakan dokumentasi pribadi
Gambar merupakan dokumenatasi pribadi


Ayobaca.in meraih penghargaan top 5 best social venture dari lomba yang diadakan oleh Ghadan Institue dari Arab Saudi bernama Community Leaders 2016. Pada tanggal 13 Oktober 2016 akan diluncurkan versi betanya. Jika tertarik untuk menjadi pembaca buku yang dapat berkontribusi bagi tuna netra, maka bergabulah menjadi relawan Ayobaca.in. Info lebih lanjut mengenai kerelawanan Ayobaca.in dapat dilihat di www.ayobaca.in yang saat ini sudah bekerjasama dengan Youth Corps Indonesia untuk pengumpulan 300 relawan yang akan merekam suaranya nanti di platform ayobaca.in
Gambar merupakan dokumentasi pribadi
Gambar merupakan dokumentasi pribadi




Sudah saatnya kita tidak hanya menjadi pengguna tapi turut serta menjadi bagian dari pemerkasa teknologi, informasi dan komunikasi sehingga kita semakin menjadi pribadi yang berguna dan semakin membantu masyarakt untuk membangun Indonesia.
Mau tahu tips membangun Indonesia dengan teknologi, informai dan komunikasi? Kunjugi juga http://siamsalaboom.blogspot.co.id/2016/10/wujudkan-mimpi-bangsa-bersama-tik.html