Saturday, October 8, 2016

MERANGKUL DISABILITAS DENGAN TIK UNTUK MEMAJUKAN INDONESIA

Menurut data yang dirilis internetworldstats.com  Juni 2016, Indonesia menduduki peringkat ke-8 dalam jumlah pengguna internet tertinggi di dunia, dengan jumlah penduduk Indonesia pengguna internet adalah sebesar 88 juta jiwa. 

88 juta jiwa pengguna internet merupakan angka yang cukup besar dan akan potensial jika masyarakat Indonesia bisa menggunakan TIK untuk memajukan negerinya. Apalagi jika mengingat laporan yang dihasilkan oleh Akamai, Indonesia akan semakin terlihat betapa potensialnya karena tahun kecepatan internet di Indonesia saat ini menempati peringkat ke-93 di Asia Pasifik. Indonesia lebih maju apalagi sudah adanya jaringan generasi keempat 4G yang diciptakan oleh anak bangsa. 

Teknologi Informasi dan Komunikasi telah memberikan banyak bagi masyarakat.

Gambar diunduh dari www.wuawua.wordpress.com



Sayangnya masih terdapat jutaan masyarakat disabilitas yang belum sepenuhnya dapat menikmati manfaat teknologi informasi dan komunikasi. Indonesia telah meratifikasi Konvensi mengenai Hak Penyandang Disabilitas (Convention on the Rights of Persons with Disabilities/UN CRPD) pada tahun 2011 melalui UU No. 19 Tahun 2011. Di dalam UN CRPD diletakkan salah satu kewajiban negara untuk menjamin dan memajukan pemenuhan hak penyandang disabilitas. Komitmen pemerintah diwujudkan dengan disahkannya Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas untuk menghormati, melindungi, memenuhi dan memajukan hak-hak penyandang disabilitas. Beberapa hakpenyandang disablitas diantaranya hak untuk mendapatkan kemudahan akses pendidikan dan perkerjaan yang mana hak-hak tersebut dapat dicapai dengan teknologi, informasi dan komunikasi.

Dengan segala kecanggihan teknologi, informasi dan komunikasi, saya tidak ingin hanya bisa menikmatinya untuk kepentingan diri sendiri. Saya bersama teman-teman yang berkecimpung dalam bidang teknologi, informasi dan komunikasi sejak beberapa tahun lalu sedang berusaha mengembangkan website dan aplikasi yang kelak dapat membantu disabilitas. Disabilitas sering kali dianggap sebelah mata. Padahal mereka juga potensial dalam membangun Indonesia.  Berikut contohnya:


Gambar merupakan dokumentasi pribadi.

1. Stephanie Kusuma Raharja. Saya bersyukur dan merasa bangga karena sempat berkerja sama dengan ia. Meskipun tuna rungu, ia memiliki kemampuan berkomunikasi dan persuasi yang mempuni. Ia acap kali menjadi pembicara. Tahun 2013 kami berkesempatan menjadi pembicara muda dalam perwakilan Indonesia dalam konferensi dunia 4th Session Global Platform on Disaster Risk Reduction yang diadakan oleh United Nations di Geneva, Swiss.











Gambar diunduh dari www.youtube.com
2.  Taufiq Effendi, seorang tuna netra yang menjadi wisudawan terbaik fakultas dan menyelesaikan sarjananya di Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris Universitas Negeri Jakarta dalam waktu 3,5 tahun dengan predikat Cum Laude. Kini ia mendirikan  Global Umaro Education (GLUE) Institute yang mana salah satu programnya adalah memberikan beasiswa penuh pendidikan bahasa Inggris untuk masyarakat yang tidak mampu atau orang yang memiliki keterbatasan fisik.





Saat ini, saya dan tim sedang dalam proses untuk membuat website yang memudahkan disabilitas dalam mencari perkerjaan. Projek ini kami namai DIG PRO yakni singkatan dari Difable Goes Professional. Saya dan tim percaya, bahwa disabilitas memiliki hak yang sama untuk hidup sejahtera dan mendapatkan perkerjaan yang layak. Meskipun disabilitas memiliki keterbatasan fisik, tapi mereka dianugerahi oleh talenta yang mana akan diperlukan dalam memajukan negeri ini.

Gambar merupakan dokumentasi pribadi


Kami berharap melalui DIG PRO disabilitas dapat mandiri dalam mengembangkan bakat dan mendapatkan perkerjaan yang layak. Pada dasarnya kami menyediakan fitur yang didedikasikan bagi disabilitas untuk menemukan kantor yang memberikan kesempatan berkerja bagi disabilitas Salah satu keunggulan dari DIG PRO adalah mudah digunakan untuk tuna netra. Kami memfasilitasi fitur suara dan tutorial spesial bagi tuna netra sehingga tuna netra dapat menggunakan website ini cukup dengan mengandalkan bunyi. Tuna netra juga dapat mengisi audio CV dengan mudah.




Gambar merupakan dokumentasi pribadi

Gambar merupakan dokumenatasi pribadi.

DIG PRO tidak hanya didesain bagi tuna netra, kami juga menyediakan tutorial video dan audio yang dapat membantu disabilitas seperti tuna rungu, tuna wicara dan tuna daksa untuk mengembangkan keterampilannya. Thank God, pada bulan Agustus 2016 DIG PRO berhasil mendapatkan dukungan finansial setelah memenangkan suatu lomba.
Gambar merupakan dokumentasi pribadi
Saya memiliki teman-teman disabilitas di kampus. Menurut mereka, teknologi informasi dan komunikasi bisa membantu penyandang disabilitas untuk maju, berkembang dan mandiri. 

Selain DIG PRO, saya juga mendukung projek yang dibuat oleh senior-senior di universitas saya yaitu Ayobaca.in.


Hanya 2000 tunanetra dari 3,7 juta tunanetra yang dapat mengakses buku Braille di Indonesia. Kondisi ini sangat disayangkan dimana 40% dari 3,7 juta tunanetra masih dalam usia sekolah dan membutuhkan akses terhadap ilmu pengetahuan melalui buku.

Gambar merupakan dokumentasi pribadi

www.ayobaca.in merupakan web yang membantu tuna netra untuk mendapatkan akses pengetahuan dengan lebih mudah. Website ini mengajak masyarakat untuk membacakan buku pilihan kemudian merekamnya. Tak perlu risau atau galau, karena pembaca buku di www.ayobaca.in bisa berkerja dengan sangat fleksibel. Pembaca buku dapat memilih halaman mana saja ingin dibaca dan tidak harus membaca satu buku dari awal sampai akhir. Pembaca buku juga dapat melakukaan pembacaan dimana saja dan kapan saja.
Gambar merupakan dokumentasi pribadi
Gambar merupakan dokumenatasi pribadi


Ayobaca.in meraih penghargaan top 5 best social venture dari lomba yang diadakan oleh Ghadan Institue dari Arab Saudi bernama Community Leaders 2016. Pada tanggal 13 Oktober 2016 akan diluncurkan versi betanya. Jika tertarik untuk menjadi pembaca buku yang dapat berkontribusi bagi tuna netra, maka bergabulah menjadi relawan Ayobaca.in. Info lebih lanjut mengenai kerelawanan Ayobaca.in dapat dilihat di www.ayobaca.in yang saat ini sudah bekerjasama dengan Youth Corps Indonesia untuk pengumpulan 300 relawan yang akan merekam suaranya nanti di platform ayobaca.in
Gambar merupakan dokumentasi pribadi
Gambar merupakan dokumentasi pribadi




Sudah saatnya kita tidak hanya menjadi pengguna tapi turut serta menjadi bagian dari pemerkasa teknologi, informasi dan komunikasi sehingga kita semakin menjadi pribadi yang berguna dan semakin membantu masyarakt untuk membangun Indonesia.
Mau tahu tips membangun Indonesia dengan teknologi, informai dan komunikasi? Kunjugi juga http://siamsalaboom.blogspot.co.id/2016/10/wujudkan-mimpi-bangsa-bersama-tik.html


 

No comments: