Yuk liat sekeliling, saat ini mulai dari jam tangan, jam meja, juga jam di mesjid-mesjid, lalu CD, televisi, buku, termometer, timbangan apalagi telepon, semua sudah digital. Tidak saja untuk kalangan yang melek teknologi, dikalangan rumah tangga, atau di rumah sakit, bahkan di warung semua sudah terjangkiti wabah produk digital. Untuk anak kuliahan seperti ku, hmmmm..... sudah ga perlu dibahas panjang lagi. Handphone dan perangkat baca sudah digital semua. Tapi apa bener #IndonesiaMakinDigital??? Dibanjiri produk digital... iya....
Saat ini banyak pengguna hp merasa sudah ber-internet-an jika sudah punya fb atau twitter (skrg plus instagram) sementara di negara lain, penggunaan internet lebih luas dari itu. Termasuk penggunaan situs-situs berbahasa inggris, karena ketika sudah berada dalam komunitas international, saya (pribadi) merasa harus kerja smart and hard untuk bisa bersanding dengan teman-teman dari bangsa lain.

Ini cerita tentang hari-hari Telkomsel yang telah membawaku menjadi bagian dari komunitas dunia....


Dari sedikit pengalaman yang aku rasakan, aku tidak ingin adik-adik-ku merasakan hal yang sama. Mereka harus segera ter-dedah- dengan dunia luar, sejak dini. Dengan internet semua dimungkinkan.
So, kembali ke awal tulisan diatas, diantara produk digital yang spektakuler, memang internet. Dengan kekuatan "net"nya-- interlink yang ada menjadi seperti tak berjarak.
Dengan nternet pula, aku bisa merasa besar --- dan seketika juga merasa tak ada apa-apa-nya.
Ini yang ingin terus aku sebar dengan SchoolaTourRahmi, yang di support Telkomsel, aku ingin mereka tidak mengejar "gadget" tapi we're talking about technology. Agar mereka tidak saja gemar ber-medsos tapi bisa berkaca diri...bahwa ternyata kita harus berlari terus mengejar ketertinggalan diri dari bangsa-bangsa besar lain.
Mengutip infografic yang bagus dan menarik ini, aku justru lebih tertarik untuk menggali datanya.
http://ceritajengyuni.blogspot.co.id/2016/10/membangun-indonesia-melalui-teknologi-informasi-dan-komunikasi.html
Mengutip infografic yang bagus dan menarik ini, aku justru lebih tertarik untuk menggali datanya.

ASIA nampak mencolok sebagai pengguna internet paling tinggi, tentu saja, karena memang penduduknya juga paling banyak. Jika di breakdown lagi, Indonesia, pasti juga tinggi, karena memang penduduknya banyaaaaak....
Maka, dari sudut pandangku, idealnya perbandingan pengguna - di sejajarkan dengan jumlah penduduk negara tersebut. Jadi, selain disejajarkan dengan bangsa lain, kita bisa liat, berapa persen jumlah pengguna dinegara tersebut, dibanding dengan jumlah penduduk total.
Sebagai pelaku 'pasar' aku lebih tergiur untuk mengintip apa yang ada di Philipina, dengan jumlah penduduk yang tidak terlalu besar (dibanding Cina - India dan Indonesia) tapi mereka (khususnya generasi sepantaran-ku) bisa hebat-hebat dan tampak 'brilyan' jika sudah berkumpul dalam sebuah forum international.Tentu saja, banyak juga warga Indonesia yang sudah hebat. Tapi jika dibanding dengan jumlah penduduknya yang ratusan juta....rasanya kok kurang ya...
Salah satu cara yang menurut ku bisa efektif, adalah mengajak generasi muda (adik-adik usia sekolah dasar) agar sedini mungkin dikenalkan untuk menggunakan internet dengan lebih bijak.
Sebagai penutup, Program SchoolaTourRahmi adalah salah satu bentuk untuk meng'Net' kan anak-anak muda secara masif di berbagai sekolah. Sehingga anak-anak sejak SD sudah terbiasa bersanding dengan bangsa-bangsa lain di dunia... Sudah bisa bersahabat, berdialog dan menjalin kerjasama. Dunia ini indah...apalagi jika dijalin dengan semangat silahturahmi...
Dengan menggunakan wifi IndiSchool produk Telkomsel, mudah-mudahan #IndonesiaMakinDigital bisa lebih dari segi kualitas, tak hanya kuantitasnya saja. Semoga!!
No comments:
Post a Comment